Skip to main content

Homesick

Lets me introduce one of my families in Bandung. This is my homesick in Bandung!


Homesick! We are homesick with our home in anywhere we are from. Kita berasal dari belahan Indonesia yang berbeda. Tiga orang penghuni pulau Sumatra dan tiga lagi memang berasal dari pulau Jawa. Ada Palembang, Padang, Medan, Cirebon, Bekasi dan Bandung itu sendiri.

Kita sama-sama nyasar di IT, nyasar di Bandung, lebih tepatnya di ujung kota Bandung. Kalau ingat awal kita ngumpul dan memutuskan untuk bareng-bareng itu memang dari semester 1. Tapi lucunya, kita kumpul karena bisa ular. Kita memutuskan untuk bersatu dan melawan bisa itu. haha:v

Singkat cerita kita sama-sama rindu kampung halaman, bahkan yang dari Bandung juga rindu rumahnya karena dia juga ngekos. Itulah awal tercetusnya nama Homesick. Ada lagi nama lainnya, BlackPink:v Soalnya hampir semua dari kita suka sama blackpink. Bisa dilihat itu warna balonnya sengaja black and pink:v

Btw gua mau cerita sedikit tentang pandangan pertama gua pas ketemu mereka satu-satu. Sekedar untuk mengingatkan diri ini bahwa gua jahat banget:v

Dimulai dari Vani yang asli dari Bandung. Dia pribumi diantara kami, ya ibaratnya gitu. Tapi kalau jalan-jalan gua yang selalu nunjukin arah:v Dia gak tinggal di Bandung kota, dia di kabupatennya. Itu alasannya dia suka nyasar juga kalau kita sama-sama gak tau jalan dan jaringan internet kayak tai:v

Pertamakali ketemu dia itu di dalam kelas. Gua duduk di sebelahnya, dan langsung berinisiatif buat kenalan. Waktu itu di sebelah Vani ada Mia Bebeh dan Mitul. Yang dua ini ada gilirannya nanti gua ceritain. Awal ketemu lancar-lancar aja sih. Gak ada kendala atau perasaan gak enak dll.

So, langsung aja lanjut ke Mia Bebeh, panggil aja Bebe. Lucunya, dia pernah ketemu gua(katanya) di parkiran dekat gedung apa gua lupa, itu tempat buat ambil seragam sama sepatu waktu masih masa orientasi. Anehnya gua sempat lupa. Tapi gua inget waktu itu emang ada yang ngajak gua ngobrol, dua orang berbadan subur. Itu Bebe sama temannya yang memang dari Medan. Gua baru inget, waktu itu gua emang gak terlalu ngeladenin karena fokus gua di ambil jasket dan sepatu. Sori beh:v Dan katanya dia waktu itu nge-cap gua sombong. Haha:v Ini buruknya gua, di awal kenal orang pasti aja dibilang sombong!

Kalau Mitul, gua memang waktu itu baru ketemu di kelas, sama kayak Vani. Dia dari Padang. Kebetulan kakek gua asli Padang dan gua jadi excited buat kenal Mitul, tapi dianya ngejauh. Malah deket sama orang-orang Padang doang:v Gua fikir dia semacam orang yang gak mau bergabung ke orang luar dan maunya sama orang yang se-suku. Tapi itu salah, katanya sebagian orang Padang, kayak Mitul dan teman-temannya, kadang bingung ngomong bahasa Indonesia makanya dia minder gabung bareng kita. Sumpah gua ngakak. Emang sih sampai sekarang kalau gua ngomong terkadang ada kosakata yang gak Mitul ngerti. Gua sampai bingung kadang jelasinnya. Tapi tetep aja lucu.

Yang lainnya ada Vela, asli Palembang. Salah satu kota yang gua suka, gua suka sama jembatan Ampera. Gak tau kenapa, suka aja. Gua kenal Vela awalnya itu pas baru orientasi, gua nanya di grup Line jurusan dan Vela yang balas. Gua minta kresek besar gitu deh kalau gak salah, buat temen gua. Dan Vela punya, dia mau ngasih ke gua. Baik banget anjir:v Terus waktu hari pertama dia ngehubungin gua, nanya posisi gua. Tapi gua balasnya telat dan dia gak balas-balas lagi abis itu. Yaudah gitu aja. Sampai gua gak sadar bahwa kita sekelas:v

Waktu di kelas Vela selalu berdua sama Dinda. Ini udah kayak dua sejolinya kelas. Mereka bareng dari awal sampai sekarang satu kosan bareng, cuma beda kamar. Nah sekarang mari bahas kembaran gua, Dinda atau Doy. Gua sama dia sama-sama kecil dan kurus. Bedanya dia montok anjir, gua... skip:v Gua tau dia dari Vela dan dia baik banget, bisa ngatur keuangan, pokoknya idaman deh:v haha

Diantara kita semua, Doy yang selalu dijadiin andalan masalah keuangan. Dia bendahara kelas dan bendahara Homesick. Dia tau kapan harus ngeluarin duid dan nabung. Walaupun gua rasa akhir-akhir ini dia suka lepas kendali karena anak-anak Homesick suka lupa diri, tau-tau tinggal 50 ribu buat seminggu kedepan:v

Gua suka ngerasa kesel sama mereka. Apalagi kalau masalah jalan-jalan. Kadang bikin lupa diri tapi mereka juga selalu ngebantuin gua kalau lagi kesusahan. Mereka juga yang bikin Bandung jadi asik dan bikin kangen kalau lagi di rumah. Gua homesick, always. Kalau lagi di Bandung, gua Homesick sama rumah, dan begitupun sebaliknya. Sebaliknya itu terjadi karena ada mereka. Mereka Homesick:v

Gua ngerasa jadi diri sendiri kalau di sekeliling mereka, dan lepas. Mau gua ngomong enjing atau bebi pun mereka gak baper. Bahkan Vani yang awalnya paling alim, kalau ada yang ngomong kotor dia ngusap dada dan ngambil nafas panjang:v ini hiperbola ala gua gaes gausah dihiraukan:v, sekarang jadi biasa aja bahkan sama-sama ngucap:v

Buruk? Iya emang, tapi gua suka jujurnya, dan kita masih tau batas. Kita gak minum-minum atau hal-hal parah yang udah tabu sekarang di kalangan remaja. Kita gak akan jauh-jauh dari eskrim dan makanan-makanan enak yang masih halal untuk dimakan. So, why u are so serious?!

Dah ah ngegosipin Homesicknya, nanti mereka baper:v

We're Homesick







Comments

Popular posts from this blog

Belajar Gambar #2 (Realis)

Kali ini saya lagi belajar gambar realis.. Gaya aja ya saya tuh, baru bisa ngarsir udah mau coba-coba realis.. ehehe Mereka berdua ini sahabat-sahabar saya yang punya hobi sama kayak saya, yaitu menggambar, desain, dan yang berbau seni. Kalo ga ada mereka, mungkin saya ga akan mulai menggambar lagi  setelah vakum belajar gambar dari kelas 6sd. Gimana menurut kalian? ini gambar kayak manusia bukan? maklum ini gambar pertama dan kedua belajar realis. Mau liat sama foto aslinya? nih dibawah Ini adalah gambar pertama saya belajar gambar realis. Modelnya sahabat saya namanya Chintia Mega Kusuma. Kalo saya manggilnya Ci .. soalnya kalo manggil Chin nanti dikira banci :3 ehehe... Nah yang diatas ini adalah gambar kedua yang saya buat. Bisa liat kan perbedaannya. Dia juga sahabat saya yang gemar fotografi, namanya Fina Listiana. Kalo ga ada dia mungkin saya ga akan bisa belajar gambar kayak sekarang. Kedua gambar tadi adalah awal dari mimpi saya. Anda bisa kuliah di ju...

Anak Kecil

Seseorang pernah berkata, " ketika anak kecil melakukan kesalahan, itu bukan sifat aslinya ". Anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, hal-hal yang ia lihat dan apa yang diajarkan kepadanya. Jadi ketika kita melihat seorang anak berperilaku buruk, yakinlah bahwa perilaku ataupun sifat itu mungkin bukan sifat aslinya. Ia masih dapat diajarkan dan dituntun ke jalan yang benar. Terimakasih Umi dan Abah telah mengajarkan hal ini pada kami dan percaya pada anak kecil yang nakal itu .

Who Are You?

Let's see, can you answer my question? WHO ARE YOU? Yes, who are you, me and the other people in the word?  Ada satu kenyataan mutlak yang sering kali kita lewatkan di dunia ini, yaitu untuk tahu siapa diri kita sebenarnya . Kita lupa akan hal itu karena kita selalu melihat keluar jendela. Diluar sana terlihat lebih terang dan menyenangkan. Tapi lebih dari itu, hal menyenangkan terkadang butuh untuk diciptakan, disadari dan juga dijaga.  Kita berharga, lebih dari yang kita tahu. Kita pemenang sejati yang berhasil mengalahkan jutaan sel sperma lainnya. Kita yang berhasil terlahir kedunia ialah pemenang. Jangan pernah takut berbeda, jangan pernah takut menjadi diri sendiri, seberapa freaknya orang memandang kita.