Skip to main content

Tentang Film: To All the Boys I've Loved Before -I like Lara Jean:v

This is because Lara Jean's letters.

Gua baru mau tidur pas gak sengaja tau ada drama baru di Netflix. Sial. Dan bahagia di saat yang bersamaan. Gua penasaran dan akhirnya nonton film ini sampai selesai. Btw baru keluar hari ini filmnya. Ya, tepat di independence day's Indonesia.

Btw, MERDEKA! Happy Independence day's my home!

Lara Jean, tipe gadis penghayal kayak gua, pemeran utama di film ini yang sialnya sangat mirip dengan gua. Maksudnya sifatnya yang jarang terlihat orang lain, selalu di pandang aneh soal penampilannya, suka novel-novel, dan yang paling penting keadaan kamarnya mirip kamar gua, BERANTAKAN! Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, yang semuanya adalah perempuan. Ini gak mirip, tapi kita sama-sama punya dua saudara perempuan. Bentar, gua kasih trailernya dulu. Oh iya, gua juga suka sama sountrack film ini.


Kehidupan awalnya hanya berputar di rumah dan sekolah menengah atasnya, dengan kedua saudari, ayah, dan seorang sahabat laki-laki yang merupakan tetangganya sekaligus pacar kakaknya. Tapi semua mulai berubah ketika kumpulan surat cinta yang selama ini ia simpan dalam kotak biru pemberian ibunya itu menghilang. Semua surat itu keluar pada tempatnya dan mulai berada di tangan yang tepat sesuai nama yang tertera di surat tersebut. Saat itulah kehidupan barunya mulai terbentuk secara perlahan.


Ia memulainya dengan pura-pura pacaran dengan Peter Kavinsky, salah satu atlit di sekolah yang juga menerima surat dari Lara Jean. Alasannya, liat aja filmnya:v Dan yang bikin gua suka, kisah cheese kayak gini di film ini sama sekali gak menggelikan.

Singkat cerita, lu ketauan suka sama orang, tapi karena beberapa hal lu gak bisa dan berusaha untuk menghindari hal-hal yang memang tidak seharusnya terjadi. Dan saat itu lu cari kambing hitam. Lara Jean duluan yang menjadikan Peter sebagai kambing hitamnya dan kemudian mereka saling meng-kambing hitam-kan--bahasa gua aneh gini jadinya.

Tapi yang bikin gua merasa sama seperti Lara Jean--btw di film dia selalu dipanggil dengan nama lengkapnya, ga ngerti gua juga kenapa-- adalah ketika melihat Lara Jean yang selalu tanpa sadar membuat keadaan yang menyebabkan mereka mempunyai rasa masing-masing. Contohnya, padahal Lara Jean mencium Peter pertama kali untuk menghindari Josh--Siapa Josh? Liat aja filmnya:v-- Tetapi ketika Peter menciumnya di lapangan untuk pertanda permainan mereka dimulai, Lara Jean tidak suka dan memasukkannya di dalam perjanjian. Dan masih banyak hal lain yang tidak disadari Lara Jean, bahwa dialah yang menyebabkan Peter menjadi melihatnya lebih dari sekedar pacar pura-puranya.


Kisah ini lebih tentang surat. Diawali dengan surat cinta yang beredar tanpa sepengetahuan penulisnya. Lalu permasalahan dimulai. Dan diakhiri dengan surat-surat kecil yang diabaikan Lara Jean. Suratnya dari siapa? Tonton aja filmnya njir:v

Romantis tapi tidak memuakkan. Dan gak bikin geli, mereka cool!

Sebenernya ada banyak yang bisa diceritain dari film ini. Seperti hubungan saudara, persahabatan dan kejujuran. Terutama kejujuran pada diri sendiri. Lara Jean adalah penggemar novel roman dan senang menulis surat cinta yang sayangnya hanya ia simpan didalam kotak biru pemberian ibunya. Dia terlalu takut untuk semua hal yang ia baca dan fikirkan menjadi kenyataan. Karena katanya, because the more people that you let into your life, the more that can just walk right out. Dan gua sadar I have the same think like Lara Jean thinking about relationship. It just a suck:v But it doesn't matter again now.

Netflix sejauh ini selalu menghibur gua dengan kisah romance yang tidak membuat gua geli ataupun muak. Kisahnya memang biasa tetapi dibungkus dengan cara yang cool dan menyenangkan. Mungkin karena aktor dan aktrisnya yang bermain dengan bagus dan juga kru di belakang. Atau bisa jadi karena memang pada dasarnya gua suka kisah romance tapi sudah muak dengan roman di Indonesia. Ya, bisa jadi.

Intinya, buat kalian atau kita yang masih sering membiarkan semua hanya ada di dalam kepala, kenapa tidak coba untuk tunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Karena salah satu rival Lara Jean di film berkata, orang yang lugu tidak selugu penampilannya--kurang lebih seperti itu, maap kalau gua salah. Kadang orang atau kita tidak melakukan apa yang ingin kita lakukan dan hanya membiarkannya di dalam kepala. Ya, karena takut akan tanggapan oranglain atau takut pada kenyataan yang sebenarnya. Gua termasuk haha.

Dan gua juga baru sadar bahwa film ini diadaptasi dari sebuah trilogi novel luar karya Jenny Han. Buku yang pertama sama dengan judul film ini. Buku kedua "P.S I Still Love You" dan yang ketiga "Always and Forever" Lara Jean. Ketiganya masih sama-sama membahas tentang Lara Jean dan kehidupannya. Ketiga buku ini gua liat iklannya beberapa hari yang lalu di instagram dan gua gak terlalu peduli, karena gua gak suka covernya.


Tapi setelah lihat filmnya, gua mulai penasaran dengan ketiga novel ini. Sialkan, dompet gua udah spot jantung. So, why you don't start to see this movie like me?

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Gambar #2 (Realis)

Kali ini saya lagi belajar gambar realis.. Gaya aja ya saya tuh, baru bisa ngarsir udah mau coba-coba realis.. ehehe Mereka berdua ini sahabat-sahabar saya yang punya hobi sama kayak saya, yaitu menggambar, desain, dan yang berbau seni. Kalo ga ada mereka, mungkin saya ga akan mulai menggambar lagi  setelah vakum belajar gambar dari kelas 6sd. Gimana menurut kalian? ini gambar kayak manusia bukan? maklum ini gambar pertama dan kedua belajar realis. Mau liat sama foto aslinya? nih dibawah Ini adalah gambar pertama saya belajar gambar realis. Modelnya sahabat saya namanya Chintia Mega Kusuma. Kalo saya manggilnya Ci .. soalnya kalo manggil Chin nanti dikira banci :3 ehehe... Nah yang diatas ini adalah gambar kedua yang saya buat. Bisa liat kan perbedaannya. Dia juga sahabat saya yang gemar fotografi, namanya Fina Listiana. Kalo ga ada dia mungkin saya ga akan bisa belajar gambar kayak sekarang. Kedua gambar tadi adalah awal dari mimpi saya. Anda bisa kuliah di ju...

Anak Kecil

Seseorang pernah berkata, " ketika anak kecil melakukan kesalahan, itu bukan sifat aslinya ". Anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, hal-hal yang ia lihat dan apa yang diajarkan kepadanya. Jadi ketika kita melihat seorang anak berperilaku buruk, yakinlah bahwa perilaku ataupun sifat itu mungkin bukan sifat aslinya. Ia masih dapat diajarkan dan dituntun ke jalan yang benar. Terimakasih Umi dan Abah telah mengajarkan hal ini pada kami dan percaya pada anak kecil yang nakal itu .

Who Are You?

Let's see, can you answer my question? WHO ARE YOU? Yes, who are you, me and the other people in the word?  Ada satu kenyataan mutlak yang sering kali kita lewatkan di dunia ini, yaitu untuk tahu siapa diri kita sebenarnya . Kita lupa akan hal itu karena kita selalu melihat keluar jendela. Diluar sana terlihat lebih terang dan menyenangkan. Tapi lebih dari itu, hal menyenangkan terkadang butuh untuk diciptakan, disadari dan juga dijaga.  Kita berharga, lebih dari yang kita tahu. Kita pemenang sejati yang berhasil mengalahkan jutaan sel sperma lainnya. Kita yang berhasil terlahir kedunia ialah pemenang. Jangan pernah takut berbeda, jangan pernah takut menjadi diri sendiri, seberapa freaknya orang memandang kita.