Skip to main content

Accidentally Friends

Ini bakal jadi cerita pertama gua di tahun ini.

Mari kita kembali ke akhir tahun 2017, dimana gua lagi frustrasi banget karena baru aja DO dari kampus dan ikut bootcamp, tapi gua ga berkembang sesuai harapan. Pada saat itu gua benar-benar ga tahu mau jadi apa dan harus apa. Berusaha belajar, baca dan latihan ngoding ngalor ngidul. Masih malu untuk bertanya apalagi bersosialisasi karena lingkungan gua cowok semua dan mungkin saat itu gua merasa terlalu rendah diri karena gabisa apa-apa. Dan gua mulai menggali kuburan sendiri ehehe.

Di awal tahun 2018 gua mencoba freelance bareng orang yang ketemu di salah satu komunitas. Dan ga berjalan mulus, karena gua masih males dan lama ngerjainnya. Gua nambah frustrasi. Mulai ga yakin gua ini bisa atau engga sih. Tapi gua masih memaksa mencoba apa yang bisa gua lakuin pada saat itu. Akhirnya gua dapat pekerjaan setelah menempuh satu bulan bagai neraka selepas lulus dari bootcamp dan ga ada kegiatan. Terkurung di kamar kecil 3x3 dan jarang keluar selama sebulan.

Awal gua dapat pekerjaan fulltime ini juga agak gak terduga. Gua ditawarin di linkedIn lewat pesan dari founder startup yang kebetulan deket banget sama tempat tinggal gua. Akhirnya gua coba setelah agak ragu takut mengecewakan lagi. Guanya yang mengecewakan mereka maksudnya. ehehe.

Gua submit, ngerjain test online, dipanggil wawancara, test langsung, dan diterima. Tapi... gajinya kecil ehehe dan mereka minta gua melakukan hal yang beda dari yang gua pelajari. Gua masih bisa sambil belajar lagi, tapi gua takut mengecewakan. Ditambah gua lagi ngincer salah satu perusahaan dan lagi ikut seleksi jadi yaaa.... gua ga ambil, pada awalnya.

Setelah melewati sebulan dalam neraka dan ternyata gua gagal di perusahaan impian. Gua memutuskan "iseng" dan berharap sedikit dengan menghubungi si perusahaan sebelumnya yang kemarin belum gua ambil. Dan besoknya gua disuruh datang ke sana. Oke gua datang, oke kita deal, oke gua dapet kerjaan juga akhirnya.

Dan... aduh banyak asli ceritanya.

Ternyata banyak yang udah gua lalui. Senang dan sedihnya sekarang lagi muter di otak. Gua berkembang sedikit demi sedikit dari hari kemarin. Ketika di compare dari akhir 2017 yang penuh drama dan awan gelap, gua bersyukur bisa dengerin musik dengan spotify berbayar dan sedang ngetik di tengah malam seperti ini. Alhamdulillah.

Hidup penuh kejutan ya, gua ga pernah bayangin gua sekarang bisa ada di sini. Ga kebayang. Tapi memang gausah dibayangin, lakuin yang terbaik yang kita bisa pada "saat ini" adalah pilihan yang tepat. Ya, pada saat ini, jangan nanti-nanti. Kalau nanti-nanti, keburu mati.

Lanjut dikit, gua akhirnya melewati masa probation di kantor. Tapi gaji gua masih kecil, gua mau ngambil tawaran lain tapi tapi banyak tapinya. Salah satunya gua merasa kayak nunggu orang, nunggu masa dimana banyak teman. Entah kenapa gua merasa gua menunggu orang lain yang gua gatau siapa dan berapa banyak. Tapi emang kantor gua punya suasana yang menyenangkan.

Dan tanpa gua sadar, gua udah punya mereka di sekeliling gua.


Gua senang berteman, punya satu kelompok pertemanan buat main dan jalan-jalan kalau lagi penat. Accidentally Friends yang satu ini adalah satu tim gua pada project pertama di kantor. Setelah satu tahun kerja buat product, akhirnya gua dilempar ke project luar kantor bareng mereka.


Comments

Popular posts from this blog

Belajar Gambar #2 (Realis)

Kali ini saya lagi belajar gambar realis.. Gaya aja ya saya tuh, baru bisa ngarsir udah mau coba-coba realis.. ehehe Mereka berdua ini sahabat-sahabar saya yang punya hobi sama kayak saya, yaitu menggambar, desain, dan yang berbau seni. Kalo ga ada mereka, mungkin saya ga akan mulai menggambar lagi  setelah vakum belajar gambar dari kelas 6sd. Gimana menurut kalian? ini gambar kayak manusia bukan? maklum ini gambar pertama dan kedua belajar realis. Mau liat sama foto aslinya? nih dibawah Ini adalah gambar pertama saya belajar gambar realis. Modelnya sahabat saya namanya Chintia Mega Kusuma. Kalo saya manggilnya Ci .. soalnya kalo manggil Chin nanti dikira banci :3 ehehe... Nah yang diatas ini adalah gambar kedua yang saya buat. Bisa liat kan perbedaannya. Dia juga sahabat saya yang gemar fotografi, namanya Fina Listiana. Kalo ga ada dia mungkin saya ga akan bisa belajar gambar kayak sekarang. Kedua gambar tadi adalah awal dari mimpi saya. Anda bisa kuliah di ju...

Anak Kecil

Seseorang pernah berkata, " ketika anak kecil melakukan kesalahan, itu bukan sifat aslinya ". Anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, hal-hal yang ia lihat dan apa yang diajarkan kepadanya. Jadi ketika kita melihat seorang anak berperilaku buruk, yakinlah bahwa perilaku ataupun sifat itu mungkin bukan sifat aslinya. Ia masih dapat diajarkan dan dituntun ke jalan yang benar. Terimakasih Umi dan Abah telah mengajarkan hal ini pada kami dan percaya pada anak kecil yang nakal itu .

Who Are You?

Let's see, can you answer my question? WHO ARE YOU? Yes, who are you, me and the other people in the word?  Ada satu kenyataan mutlak yang sering kali kita lewatkan di dunia ini, yaitu untuk tahu siapa diri kita sebenarnya . Kita lupa akan hal itu karena kita selalu melihat keluar jendela. Diluar sana terlihat lebih terang dan menyenangkan. Tapi lebih dari itu, hal menyenangkan terkadang butuh untuk diciptakan, disadari dan juga dijaga.  Kita berharga, lebih dari yang kita tahu. Kita pemenang sejati yang berhasil mengalahkan jutaan sel sperma lainnya. Kita yang berhasil terlahir kedunia ialah pemenang. Jangan pernah takut berbeda, jangan pernah takut menjadi diri sendiri, seberapa freaknya orang memandang kita.