Skip to main content

Gara-gara Drakor

Sepertinya saya mulai merasa tidak manusiawi dengan nonton drakor. Selama pandemi gua emang berusaha cari hiburan, nonton drakor salah satunya. Walaupun panjang dan gue suka gemas duluan untuk lihat endingnya. Ditambah bikin penasaran banget ga sih, jadi ga berhenti nonton sampe akhir. Karena gue WFH di weekday, maka cuma weekend pilihan terbaik untuk menghabiskan satu drakor haha.

Tapi gue merasa karena nonton drakor dan kurangnya bersosialisasi, gue jadi kehilangan diri sendiri*jiah berat banget bahasanya:v-- Tapi serius deh, masa ya pas gue nonton The King, gue pengen manjangin rambut karena suka liat rambutnya Jung Tae-Eul. Padahal biasanya kalau udah mumet, gue suka potong rambut sendiri. Guntingnya bahkan udah gue siapin khusus buat motongin rambut haha. Terus nih ya, gue barusan nonton School 2015 lagi, dan tiba-tiba gue lebih percaya diri gara-gara liat sikap Eun-Byul.

Terus mulai bingung ngefans sama aktor yang mana, karena ganteng2. Sejauh ini yang gua suka Lee Seung-gi dari Vagabond*gue kenalnya dari sini, dia ngingetin gue ke Jackie Chan sama Jet Li. Sama ada lagi Gong Tae-kwang alias Yook Sung-jae, gue suka karakter sama senyumnya. Park Seo-jun juga, ahjussi itu mah. Jangan tanya Lee Min-Ho, dia mah digimanain juga enak dilihat. Kayaknya ga banyak sih ya haha.

Gue beneran ga berani nonton di weekday, apalagi hari senin. Bisa kacau kerjaan nanti. Ah sudahlah, setidaknya gue menggunakan Netflix dengan lebih baik karena sebulan bisa nontonin 4 series ditambah film2 kecil. Padahal biasanya paling cuma satu drama dan beberapa Movie. Karena kalau ga WFH yang ada kebanyakan nongkrong dan acara lain-lainnya.

Semoga gue ga kehilangan diri sendiri aja sih haha. Asli ya berasa pusing banget ngikutin perkembangan pandemi setiap harinya, mending ngeliatin perkembangan pasar modal ya. Eh engga deng, enakkan di beli aset haha.

Btw semangat kawan-kawan tenaga medis. Aku ga bisa bayangin kerjaan kalian ditengah pandemi gini. Semoga selalu diberi nikmat sehat jasmani dan rohani yaaaa.... 

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Gambar #2 (Realis)

Kali ini saya lagi belajar gambar realis.. Gaya aja ya saya tuh, baru bisa ngarsir udah mau coba-coba realis.. ehehe Mereka berdua ini sahabat-sahabar saya yang punya hobi sama kayak saya, yaitu menggambar, desain, dan yang berbau seni. Kalo ga ada mereka, mungkin saya ga akan mulai menggambar lagi  setelah vakum belajar gambar dari kelas 6sd. Gimana menurut kalian? ini gambar kayak manusia bukan? maklum ini gambar pertama dan kedua belajar realis. Mau liat sama foto aslinya? nih dibawah Ini adalah gambar pertama saya belajar gambar realis. Modelnya sahabat saya namanya Chintia Mega Kusuma. Kalo saya manggilnya Ci .. soalnya kalo manggil Chin nanti dikira banci :3 ehehe... Nah yang diatas ini adalah gambar kedua yang saya buat. Bisa liat kan perbedaannya. Dia juga sahabat saya yang gemar fotografi, namanya Fina Listiana. Kalo ga ada dia mungkin saya ga akan bisa belajar gambar kayak sekarang. Kedua gambar tadi adalah awal dari mimpi saya. Anda bisa kuliah di ju...

Anak Kecil

Seseorang pernah berkata, " ketika anak kecil melakukan kesalahan, itu bukan sifat aslinya ". Anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, hal-hal yang ia lihat dan apa yang diajarkan kepadanya. Jadi ketika kita melihat seorang anak berperilaku buruk, yakinlah bahwa perilaku ataupun sifat itu mungkin bukan sifat aslinya. Ia masih dapat diajarkan dan dituntun ke jalan yang benar. Terimakasih Umi dan Abah telah mengajarkan hal ini pada kami dan percaya pada anak kecil yang nakal itu .

Who Are You?

Let's see, can you answer my question? WHO ARE YOU? Yes, who are you, me and the other people in the word?  Ada satu kenyataan mutlak yang sering kali kita lewatkan di dunia ini, yaitu untuk tahu siapa diri kita sebenarnya . Kita lupa akan hal itu karena kita selalu melihat keluar jendela. Diluar sana terlihat lebih terang dan menyenangkan. Tapi lebih dari itu, hal menyenangkan terkadang butuh untuk diciptakan, disadari dan juga dijaga.  Kita berharga, lebih dari yang kita tahu. Kita pemenang sejati yang berhasil mengalahkan jutaan sel sperma lainnya. Kita yang berhasil terlahir kedunia ialah pemenang. Jangan pernah takut berbeda, jangan pernah takut menjadi diri sendiri, seberapa freaknya orang memandang kita.