Skip to main content

Review Wiro Sableng, Gak kayak naga terbang kok:v

Dua hari yang lalu, gua memutuskan untuk memberi diri sendiri sedikit relaksasi. Nonton film. Kebetulan dua teman gua ada yang mau nonton Wiro Sableng dan gua emang tertarik sama film indonesia yang berbau kerajaan beginian. Tertarik juga liat aksi laganya dan sangat berharap tidak ada naga terbang yang kelihatan banget bohongannya.

Perasaan ragu ada, saat diawal. Karena menurut teman gua yang udah nonton filmnya biasa aja, humornya juga gak lucu, jenis humor jaman dulu. But, hell yeah gua tetap nonton. Ya, support film Indonesia gak ada salahnya kan.

Kami datang tepat waktu, sangat tepat. Kalau ketinggalan beberapa menit saja, kami pasti ketinggalan film ini. Dan gua paling gak suka kalau ketinggalan film walaupun satu menit. Ya, mepet gini juga karena gua sih. Singkat cerita, di sekitar kantor ada syuting film Filosofi Kopi, dengan mobil van tingkatnya dan tak lupa mas Ben. Sangat disayangkan jika melewatkan hal seperti ini. Dan gua menunggu untuk bisa take some photos with mas Ben and Jodi(kalau ada, tapi kayaknya ga ada), sayangnya belum jodoh. Done.


Balik lagi ke Wiro Sableng. Seperti yang kalian tahu, film ini dibintangi oleh salah satu artis ftv yang kebetulan agak gua suka, Vino G. Bastian. Gua gak terlalu suka sama ftv, tapi setiap kali ada Vino G. Bastian, ftvnya pasti gua tonton sampai selesai. Walaupun gak suka sama jalan ceritanya. Yang gua suka, akting Vinonya. Selain karena gua suka genre filmnya, gua juga suka sama pemeran utamanya. Benar-benar perpaduan sempurna untuk gua tonton. Walaupun beberapa rekomendasi dari orang biasa aja.

Film ini dibuka oleh kondisi masa kecil Wiro--Vino-- dengan kedua orang tuanya. Desa mereka diserang dan kedua orangtuanya dibunuh oleh Mahesa Birawa yang diperankan oleh Yayan Ruhiyan. Dan gua gak sadar dia ada di film ini. Fyi, gua ngefans banget sama dia, sama memenya:v


Kalian pasti gak asing sama artis meme yang satu ini, Mad Dog, perannya di film The Raid:Redemption. Gua gak terlalu notice dia di film The Raid. Gua mulai tahu dia dari memenya:v dan malah ngefans pas tau dia yang di film The Raid dan juga main di film Star Wars. Dia dan Iko Uwais, gua suka keduanya. Skip.

Yang bikin gua juga gak ragu buat nontonnya karena ada Sherina. Plis deh siapa yang gak kenal mantan artis cilik ini. Petualangan Sherina merupakan salah satu film yang mewarnai masa-masa kecil gua bersama Joshua Oh Joshua, My Heart, dan film-film kartun. Derbi Romero--lawan mainnya dalam film-- juga masuk di dalam aktor favorit gua.

Oke, ini bahasannya jadi kemana-mana. Mari kita balik lagi ke Wiro Sableng. Gua nonton sama kedua teman gua, yang satu seorang motion graphics dan yang satu lagi film addict. Pas film selesai, mereka mulai mengeluarkan sanjungan-sanjungan untuk film ini dari sudut pandang yang jelas berbeda dengan gua--orang yang cuma nonton film untuk senang-senang dan refresh otak. Mereka ngasih sudut pandang baru kepada gua.

Menurut sang motion graphics, Wiro Sableng bisa dibilang sukses untuk bagian aksi dan efek-efek ketika sedang beraksi. Beda jauh dari film yang biasa ada di channel naga terbang jaman dulu, film ini sudah bagus dan layak tonton. Dia banyak bilang bahasa aneh yang kurang gua pahamin. Intinya dia kagum film laga Indonesia bisa kayak gini. Walaupun masih jauh dari film hollywood. Ya, yang penting ada kemajuan. Kebetulan film ini juga kerjasama dengan salah satu anak perusahaan 20th Century Fox, Fox International Productions.


Kalau kalian nonton film-film luar,  pasti udah gak asing sama logo ini di awal. Jadi gak bisa di ragukan lagi, untuk masalah editing dan segala macam efek-efek dalam film ini. Tapi jangan berharap banyak, seperti kalian nonton film-film marvel misalnya.

Di Wiro Sableng, ada sebuah persahabatan antara tiga tokoh di dalamnya. Yaitu Wiro Sableng sendiri, Anggini yang diperankan Sherina dan Bujang Gila Tapak Sakti alias Fariz Alfarizi. Bagi Fariz, ini pertamakalinya dia bermain peran di dalam sebuah film dan ya, gua juga baru liat wajahnya. Pertemuan antar ketiganya cukup unik dan mengundang tawa. Apalagi ketika Vino dan Fariz beradu peran di atas pohon di pinggir jurang. Lucu kok, bagi gua. Beberapa humor memang gak banget, alias jadul. Tapi ya namanya juga film tentang kerajaan yang mana latarnya sendiri Jaman dahulu. Masa mau disama-samain sama lawakan Iron Man, kan gak nyambung bro.

Gua gak terlalu suka bahas film dengan cara begini, tapi yasudahlah. Sesekali gak masalah. Ini gua juga sambil searching info-info tentang film ini. Lumayan menambah pengetahuan umum.

Sedikit bocoran, gua rasa film ini akan dilanjut. Walaupun di akhir film ketiga sahabat tadi harus berpisah, tapi gua harap ketiganya bertemu lagi di film selanjutnya. Dan semoga gua bisa lihat film selanjutnya juga.

Jadi, kenapa gak kalian coba tonton, mumpung masih ada di bioskop. Gak ada salahnya mensupport film Indonesia dan jangan selalu menganggapnya buruk. Setiap orang, setiap hal dan keadaan selalu berubah setiap waktunya. Entah menjadi baik ataupun buruk itu sebuah pilihan. Mulai menghargai dan tidak menganggap rendah film Indonesia adalah sebuah kemajuan yang baik. Kenapa tidak kita lakukan?


Comments

Popular posts from this blog

Belajar Gambar #2 (Realis)

Kali ini saya lagi belajar gambar realis.. Gaya aja ya saya tuh, baru bisa ngarsir udah mau coba-coba realis.. ehehe Mereka berdua ini sahabat-sahabar saya yang punya hobi sama kayak saya, yaitu menggambar, desain, dan yang berbau seni. Kalo ga ada mereka, mungkin saya ga akan mulai menggambar lagi  setelah vakum belajar gambar dari kelas 6sd. Gimana menurut kalian? ini gambar kayak manusia bukan? maklum ini gambar pertama dan kedua belajar realis. Mau liat sama foto aslinya? nih dibawah Ini adalah gambar pertama saya belajar gambar realis. Modelnya sahabat saya namanya Chintia Mega Kusuma. Kalo saya manggilnya Ci .. soalnya kalo manggil Chin nanti dikira banci :3 ehehe... Nah yang diatas ini adalah gambar kedua yang saya buat. Bisa liat kan perbedaannya. Dia juga sahabat saya yang gemar fotografi, namanya Fina Listiana. Kalo ga ada dia mungkin saya ga akan bisa belajar gambar kayak sekarang. Kedua gambar tadi adalah awal dari mimpi saya. Anda bisa kuliah di ju...

Anak Kecil

Seseorang pernah berkata, " ketika anak kecil melakukan kesalahan, itu bukan sifat aslinya ". Anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, hal-hal yang ia lihat dan apa yang diajarkan kepadanya. Jadi ketika kita melihat seorang anak berperilaku buruk, yakinlah bahwa perilaku ataupun sifat itu mungkin bukan sifat aslinya. Ia masih dapat diajarkan dan dituntun ke jalan yang benar. Terimakasih Umi dan Abah telah mengajarkan hal ini pada kami dan percaya pada anak kecil yang nakal itu .

Who Are You?

Let's see, can you answer my question? WHO ARE YOU? Yes, who are you, me and the other people in the word?  Ada satu kenyataan mutlak yang sering kali kita lewatkan di dunia ini, yaitu untuk tahu siapa diri kita sebenarnya . Kita lupa akan hal itu karena kita selalu melihat keluar jendela. Diluar sana terlihat lebih terang dan menyenangkan. Tapi lebih dari itu, hal menyenangkan terkadang butuh untuk diciptakan, disadari dan juga dijaga.  Kita berharga, lebih dari yang kita tahu. Kita pemenang sejati yang berhasil mengalahkan jutaan sel sperma lainnya. Kita yang berhasil terlahir kedunia ialah pemenang. Jangan pernah takut berbeda, jangan pernah takut menjadi diri sendiri, seberapa freaknya orang memandang kita.