Skip to main content

13 Reasons Why dan Riverdale (versi gua belum selesai nonton Riverdale)

Selama ini, gua selalu berfikir bahwa jalan cerita yang disajikan melalui film ataupun novel yang gua lihat ataupun baca hanya terlihat seperti satu jalan lurus yang akhirnya akan mentok pada suatu jalan buntu. Orang-orang biasa menyebutnya akhir dari sebuah cerita, ataupun ending. Like happy ending or sad ending. Lalu bagaimana kehidupan setelahnya?

Dari situ, gua berencana untuk membuat kisah cerita yang lebih kompleks. Atau setidaknya mencari cerita fiksi yang lebih kompleks. Karena dari hal-hal yang gua lihat di sekitar, hidup bukan hanya tentang bagaimana akhir yang nanti akan di dapat, tapi ada yang lebih seru dari semua itu, namanya proses. Orang terkadang hanya ingin memiliki akhir yang bagus dan ketika dalam prosesnya mereka malah menyalahkan keadaan, tidak terima, dan akhirnya menghambat jalan mereka menuju tujuan yang sebenarnya. Padahal proses itulah yang harusnya mereka nikmati.

Kalau pembukaan yang gua bawakan diatas terlalu berbelit-belit, gua harap kalian tetap bisa memahami maksud yang akan gua sampaikan. Gua akan membahas tentang film yang belakangan sering gua bahas di instastory gua sendiri. 13 Reasons Why. Dan menurut kabar dari twitter, banyak yang kontra akan film yang biasa di singkat 13rw ini. Banyak yang membanding-bandingkannya dengan Riverdale, sebuah drama netflix. Sama seperti 13rw, Riverdale juga berpusat pada masalah kematian remaja. Tapi lebih ke pembunuhan. Kalau 13rw tentang suicide dan memang lebih vulgar ketimbang riverdale. Btw gua baru nonton Riverdale baru sampai episode 3 dan langsung kepikiran mau nulis ini. Dua film ini bisa dibilang yang selama ini gua cari-cari. Keduanya membayar setiap ketidakpuasan gua akan film-film yang sebelum ini gua tonton.


13rw dan Riverdale sama-sama menceritakan tentang suasana kota kecil setelah adanya masalah kematian seorang remaja. Menyeret beberapa orang dengan halus yang memang berhubungan dengan sang korban. Membongkar fakta-fakta sebelum korban meninggal yang mana bisa dibilang menjadi jalan korban kehilangan nyawanya. Permasalahannya juga tidak jauh-jauh dari kelompok siswa super kaya dengan keluarga terpandang di kota yang menyalahgunakan statusnya. Melakukan tindakan yang merugikan siswa lainnya. Sehingga bisa menyebabkan masalah yang lebih serius dan menggemparkan seisi kota.

Di 13rw, Hannah Bakker mengambil sebuah teori yang dinamakan Butterfly effect, sebuah istilah dalam teori chaos. Gua gamau membahas tentang ilmiah jadi mari kita gunakan perumpamaan, atau bisa dibilang poin dari teori ini. Intinya bahwa sebuah kepak kupu-kupu di suatu belahan dunia mampu menyebabkan angin tornado di belahan dunia lainnya. Jadi, sekecil apapun perbuatan kita di dunia ini mampu menjadi suatu hal besar dan sangat berpengaruh pada kehidupan manusia lain di dunia ini. Intinya itu.

Hal itulah yang terjadi di dalam 13rw dan Riverdale. Teori chaos ini benar-benar tergambar di kedua film yang menurut gua sama-sama memiliki bobot. 13rw yang mana secara perlahan menceritakan kisah mengapa seorang gadis "Hannah Bakker mengakhiri hidupnya". Ternyata dia memiliki 13 alasan sendiri yang ia tuangkan dalam 7 kaset dengan 13 rekaman yang menceritakan 13 orang berbeda. Hal-hal yang menurut orang sederhana, ternyata sangat berimbas pada kehidupan pribadi Hannah sehari-hari. Ini hal yang sering luput dari penglihatan orang-orang, yaitu kondisi psikologis.

Tidak jauh beda yang terjadi di Riverdale juga sama, mencari tahu sebab kematian seorang lelaki bernama Jason yang awalnya diduga hanya kecelakaan biasa. Tapi dua minggu kemudian muncul fakta bahwa ia dibunuh setelah seminggu dari kabar ia menghilang.

Kedua kisah diatas menyeret beberapa permasalahan pribadi tokoh-tokoh lainnya. Yang sering kita anggap sebagai tokoh pendamping, tetapi ternyata kisah mereka juga patut untuk di ulas. Intinya semua berhubungan, setiap tokoh memiliki jalan cerita masing-masing, memiliki kisah mereka masing-masing yang masih berhubungan dengan tokoh utama.

Jadi, untuk kalian yang bosan dengan film happy or sad ending, 13rw ataupun Riverdale patut untuk di tonton. Kebetulan gua sendiri masih ongoing nonton Riverdale season 1, baru sampai episode 3. Sedangkan mengenai 13rw or Riverdale, mungkin itu akan jadi penilaian masing-masing orang. Gua masih belum bisa menilai mana yang lebih baik, karena belum kelar juga Riverdalenya. InsyaAllah bakal gua ulas secepat yang gua bisa. Kalau udah kelar nontonnya hehe.

Asli gua rasa tulisan kali ini bener-bener aneh. Btw gua kalau nulis spontan jadi maaf kalau gak teratur, ngebingungin dan gak jelas. Gua juga masih belajar. Tapi makasih banget yang udah baca. Feel free to talk about it or something else. 

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Gambar #1

Ini karya pertama gambar pake teknik arsir, ragu sih bikinnya takut jelek, tapi lumayan juga ternyata hasilnya^^ bikinnya sekitar 3hari-an. Yang paling susah itu pas bikin mata, karna memang butuh ketelitian, ceilah bahasanya.. ehehe :3  Kalo yang ini make teknik arsir juga, cuma yang ini pake pensil warna ngewarnainnya. Tapi matanya kelebaran, ehehe Saya buat gambar ini karna lagi kangen sama seseorang. Sebenernya dibawah tulisan "I miss you!" itu ada tulisan "prat" cuma saya hapus. rasanya aneh kalo ditulis namanya disitu. Kalo anime lovers ataupun otaku pasti tau ini siapa, yap betul KIRITO dari anime SAO. Gambar yang ini itu request dari temen fb, daripada ga ada kerjaan mending gambar aja. Tau ini siapa? mungkin kebanyakan ga tau, saya juga ga tau sih sebenernya. Kalo ga salah ini namanya Giotto dari anime ga tau apa saya juga. ini juga request dari temen fb. Tapi saya paling suka arsiran dibagian dasinya sama kerah. ga tau kenapa lagi bagus

Anak Kecil

Seseorang pernah berkata, " ketika anak kecil melakukan kesalahan, itu bukan sifat aslinya ". Anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, hal-hal yang ia lihat dan apa yang diajarkan kepadanya. Jadi ketika kita melihat seorang anak berperilaku buruk, yakinlah bahwa perilaku ataupun sifat itu mungkin bukan sifat aslinya. Ia masih dapat diajarkan dan dituntun ke jalan yang benar. Terimakasih Umi dan Abah telah mengajarkan hal ini pada kami dan percaya pada anak kecil yang nakal itu .

Tentang Novel: Seorang Gadis yang Meminum Bulan

  Hebat bener ya bulan aja bisa di minum haha. Novel fantasi karya Kelly Barnhill ini memang menceritakan tentang gadis yang meminum (cahaya) bulan. Iya yang diminum cuma cahayanya, bukan bulannya yang dihabisin. Ini kisah tentang Luna yang berteman dengan kebohongan, mencari apa yang ia tidak ketahui dan menyesuaikan diri dengan keadaan. Juga tentang rakyat yang penuh penderitaan karena sebuah pengorbanan. Btw buku ini gue pinjem, dan kata yang punya buku, "gue gabisa bayangin monster-monsternya". Temen gue ini penggemarnya buku-buku fantasi dan aneh aja ketika gue dengar dia ngomong begitu. Karena waktu itu gue lagi suntuk banget dengan bacaan berat, akhirnya gue tetap nekat pinjam. Bodoh amatlah, bingung ya bingung deh. Yang penting gue butuh pengalihan dari buku-buku aneh--tapi butuh-- disekitar gue. Dan gue gak nyesel pinjem buku ini. Ternyata gak begitu buruk, mungkin karena gue gak mikirin banget gimana bentuk makhluk-makhluk yang ada di cerita. Gue memilih menikmati a