Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Anak Kecil

Seseorang pernah berkata, " ketika anak kecil melakukan kesalahan, itu bukan sifat aslinya ". Anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, hal-hal yang ia lihat dan apa yang diajarkan kepadanya. Jadi ketika kita melihat seorang anak berperilaku buruk, yakinlah bahwa perilaku ataupun sifat itu mungkin bukan sifat aslinya. Ia masih dapat diajarkan dan dituntun ke jalan yang benar. Terimakasih Umi dan Abah telah mengajarkan hal ini pada kami dan percaya pada anak kecil yang nakal itu .

Tentang Novel: Seorang Gadis yang Meminum Bulan

  Hebat bener ya bulan aja bisa di minum haha. Novel fantasi karya Kelly Barnhill ini memang menceritakan tentang gadis yang meminum (cahaya) bulan. Iya yang diminum cuma cahayanya, bukan bulannya yang dihabisin. Ini kisah tentang Luna yang berteman dengan kebohongan, mencari apa yang ia tidak ketahui dan menyesuaikan diri dengan keadaan. Juga tentang rakyat yang penuh penderitaan karena sebuah pengorbanan. Btw buku ini gue pinjem, dan kata yang punya buku, "gue gabisa bayangin monster-monsternya". Temen gue ini penggemarnya buku-buku fantasi dan aneh aja ketika gue dengar dia ngomong begitu. Karena waktu itu gue lagi suntuk banget dengan bacaan berat, akhirnya gue tetap nekat pinjam. Bodoh amatlah, bingung ya bingung deh. Yang penting gue butuh pengalihan dari buku-buku aneh--tapi butuh-- disekitar gue. Dan gue gak nyesel pinjem buku ini. Ternyata gak begitu buruk, mungkin karena gue gak mikirin banget gimana bentuk makhluk-makhluk yang ada di cerita. Gue memilih menikmati a

Gara-gara Drakor

Sepertinya saya mulai merasa tidak manusiawi dengan nonton drakor. Selama pandemi gua emang berusaha cari hiburan, nonton drakor salah satunya. Walaupun panjang dan gue suka gemas duluan untuk lihat endingnya. Ditambah bikin penasaran banget ga sih, jadi ga berhenti nonton sampe akhir. Karena gue WFH di weekday, maka cuma weekend pilihan terbaik untuk menghabiskan satu drakor haha. Tapi gue merasa karena nonton drakor dan kurangnya bersosialisasi, gue jadi kehilangan diri sendiri*jiah berat banget bahasanya:v-- Tapi serius deh, masa ya pas gue nonton The King, gue pengen manjangin rambut karena suka liat rambutnya Jung Tae-Eul. Padahal biasanya kalau udah mumet, gue suka potong rambut sendiri. Guntingnya bahkan udah gue siapin khusus buat motongin rambut haha. Terus nih ya, gue barusan nonton School 2015 lagi, dan tiba-tiba gue lebih percaya diri gara-gara liat sikap Eun-Byul. Terus mulai bingung ngefans sama aktor yang mana, karena ganteng2. Sejauh ini yang gua suka Lee Seung-gi da
  By three methods we may  learn  wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which  is the  bitterest. --Confucius, Chinese philosopher

Pelajaran Hidup dari Drakor The King: Eternal Monarch

 Kayaknya baru satu setengah jam yang lalu gue ngelarin drakor The King: Eternal Monarch. Ah, pasti pada tau sih ini kalau memang yang rajin mantengin drakor. Atau seenggaknya pernah denger lah. Ini drakor dimana Go-Eun sama Lee Min-Ho bersatu haha. Mungkin akan agak menyebalkan judul yang gue berikan ini. Kalau di film ada yang namanya behind the schene, kalau ini gue sebutnya behind my mind. Jadi ini pelajaran hidup yang gue dapet dari drakor hits satu ini. Singkat cerita gue lagi ditemani sama bukunya Dr. Ibrahim Elfiky, Terapi Berfikir Positif. Sampe adek gue nanya, "teteh lagi terapi?" Iya kali ya, gue lagi terapi mendalami diri sendiri eaakkkk... Mungkin karena itu juga fikiran-fikiran ini muncul ketika nonton The King. Jadi gini... Hidup untuk hari ini Siapa sih yang gak gereget liat kisah Tae-Eul sama Lee-Gon yang kepisah dua dunia, bingung gak tuh ngitung jaraknya. LDR lewat haha. Dan sebagaimana yang kita ketahui di ending*yang gatau nonton dulu* lumay
  So long as I don't give up, the possibility of winning will never fall to zero .  --Kuroko Tetsuya 

Sayonara~

 Mau ceritain tentang anime Kuroko no Basuke di pandanganku, tapi kayaknya bakal kepanjangan. Jadi, mari kita bahas singkat yang menjurus pada perpisahan. Katanya, ada awal, ada akhir. Ada pertemuan, ada perpisahan. Walaupun udah sering terdengar kalimat itu dimana-mana, kita kadang lupa. Dalam artian, tidak mempersiapkan diri, menganggap semua hal pasti akan selalu ada pada tempatnya. Padahal ya gabisa begitu bambang! Dunia juga kan berputar, dan putarannya ga hanya mengelilingi lu doang! So, ini jadi bahan refleksi diri juga supaya ga lupa dan ya... tau diri dan sikaplah  dalam memaknai perpisahan. Mulai dari Kuroko dengan semangat bermain basketnya dan Tim Seirin yang saling menghargai dan mau belajar. Satu hal yang sekarang lagi ngena banget di otak gue, detik waktu itu berharga, dalam satu detik ke depan kita gak akan ada yang tau apa yang pasti akan terjadi. Ketika melihat Kuroko dan tim Seirin di lapangan, mereka bisa membalikkan keadaan hanya dalam hitungan detik. Ya, mereka

Bloging dan Sejenisnya

Mungkin gua bakal jadi orang paling plin plan yang ada di dunia ini. ehehe lebay! Sejak dahulu, ceilah.. maksud gua sejak SMP gua udah memimpikan punya blog sendiri buat nulis, karena gua suka nulis. Walaupun tulisan gua ga jelas gini, tapi rasanya kayak lebih waras aja ketika menuliskan apa yang ada di fikiran. Dimulai dari blog pertama gua yang dibikinin temen*udah ilang juga gatau apa namanya hehe* sampe blog ini yang bikin sendiri pas awal masuk SMA, gua akhirnya tetap nulis disini. Ya, ga rutin sih. Semenjak gua sadar bahwa membagikan fikiran bisa jadi boomerang buat kehidupan gua sendiri, gua ragu buat nulis. Tapi itu semua cuma ada di otak gua, fikiran dimana orang-orang akan nge-judge gua terlalu lebay dan sejenisnya. Kadang gua juga suka menyepelekan orang yang lebay hehe. Sampai di tahap ini gua masih bingung apa fungsinya gua punya blog yang emang gua share ke temen-temen. Karena gua akhirnya sadar ada beberapa hal yang gausah di share ke orang-orang. Ga penting juga. Ka

Memanusiakan Manusia #1

Terimalah pasangan karena kekurangannya. Ya kurang lebih begitulah bunyinya. Berkaca pada sekeliling dimana selalu banyak kegaduhan setiap hari, makian, saling menghina dan merendahkan, ga cuma dari sepasang kekasih, tapi pertemanan, hubungan sosial dan sejenisnya. Gua mulai paham makna kalimat diatas. Ketika kita tahu keburukan seseorang dan menerimanya, secara naluri terkadang kita berusaha menutupinya, karena dibalik sebuah kekurangan mungkin memang dia tidak mampu melakukan sesuatu. Ingat, tidak mampu bukan berarti tidak mau. Setiap orang memiliki batasannya, seperti menerima teman kita yang tidak bisa matematika di sebuah kelompok dan kita berusaha mengajarkannya, si teman yang tidak bisa ini juga harus berusaha belajar dan semaksimal mungkin memahami. Jika kita dan si teman ini bisa bekerjasama dengan baik, hasilnya pun akan baik. Wow, ngomong apa gua?! haha Oke, mungkin di pertambahan umur kali ini gua bakal lebih fokus untuk belajar memanusiakan manusia. Capek hidup p

Accidentally Friends

Ini bakal jadi cerita pertama gua di tahun ini. Mari kita kembali ke akhir tahun 2017, dimana gua lagi frustrasi banget karena baru aja DO dari kampus dan ikut bootcamp, tapi gua ga berkembang sesuai harapan. Pada saat itu gua benar-benar ga tahu mau jadi apa dan harus apa. Berusaha belajar, baca dan latihan ngoding ngalor ngidul. Masih malu untuk bertanya apalagi bersosialisasi karena lingkungan gua cowok semua dan mungkin saat itu gua merasa terlalu rendah diri karena gabisa apa-apa. Dan gua mulai menggali kuburan sendiri ehehe. Di awal tahun 2018 gua mencoba freelance bareng orang yang ketemu di salah satu komunitas. Dan ga berjalan mulus, karena gua masih males dan lama ngerjainnya. Gua nambah frustrasi. Mulai ga yakin gua ini bisa atau engga sih. Tapi gua masih memaksa mencoba apa yang bisa gua lakuin pada saat itu. Akhirnya gua dapat pekerjaan setelah menempuh satu bulan bagai neraka selepas lulus dari bootcamp dan ga ada kegiatan. Terkurung di kamar kecil 3x3 dan jarang kel