Skip to main content

I Live Like a Zombie

Poros gua berhenti, kadang bergerak, lalu berhenti lagi. Sesekali bergerak lambat bahkan memutar kebelakang. Amat sangat tidak terkontrol dan tidak stabil. Mungkin sudah banyak karat disana. Gua rasa harus diperbaiki secepatnya atau gua bakal stak, bahkan memutar ke belakang.

Sekarang hampir pukul sebelas malam dan gua masih dikalahkan oleh rasa malas. Hebat memang. Selamat untuk rasa malas dalam diri ini yang lebih banyak menang--sepertinya. Percuma buang waktu baca buku tentang waktu dan bagaimana mengatur waktu dengan baik ketika weekend masih berhasil membuat gua seperti manusia sampah yang hidupnya cuma tidur, gadget dan makan. Mandi aja sekali selama weekend.

Ada yang salah. Ya, ada yang salah di kehidupan gua saat ini. Gua akan merasa tidak nyaman di Kantor--karena kurang fokus. Dan akan merasa malas di kosan. Alhasil, tidak produktif. I live like a zombie. Bukan cuma sekedar kata-kata, gua benar-benar kayak zombie yang mana jam tidur gajelas, ngelakuin hal gak jelas dan tiba-tiba waktu habis.

Malam minggu kemarin, gua memutuskan untuk nonton series Memories of Alhambra akhirnya. Dan gua baru sadar, dalam kurun waktu detik pun dunia selalu berubah. Dan gua masih saja gak sadar ini hari apa, tanggal berapa, siang atau malam, yang gua tau, gua masih bernafas.

Halusinasi. Walaupun gak separah yang sampai muncul di depan mata, tapi fikiran gua memang gak bisa berhenti. Selalu mencari peluang baru dan mengabaikan peluang yang telah berhasil di dapat sebelumnya, tanpa berniat menyelesaikan kesempatan yang sudah gua punya.

Gua cuma mau menggambarkan seberapa berantakkannya keadaan gua saat ini. Hampir semua baju gua kotor, bahkan gak ada celana pergi yang bersih. Sisa celana training dan gua gak mungkin kerja pakai training besok. Gua gak berhasil menyelesaikan satupun to-do-list yang udah gua susun malam sabtu kemarin. Gua bahkan belum menyelesaikan bug untuk besok. Duh bangsat banget gua ini emang.

Weekend kali ini dimulai dari jam setengah satu siang. Gua baru bangun setelah tidur hampir 12 jam. Alarm bunyi, tapi gua matiin lagi berulang kali. Semua kacau. Kamar berantakkan, buku-buku berserakkan, bekas makanan, kasur udah mulai kotor dan selimut juga gak nyaman, belum mulai ngelaundry dan masih banyak lagi.

I live like a zombie, hari ini gua gak menyentuh matahari sama sekali. Manusia gak bersyukur yang padahal dekat banget sama Gazibu ini malah mendekam di kamar kos dan asyik dengan dunianya sendiri. 

Entah besok akan bagaimana, yang jelas gua udah capek sama diri sendiri. Tapi kata mamah gak boleh nyerah. Kita hidup harus terus maju. Dan diri ini udah kayak terlalu malas untuk maju dan gak tau harus apa. Gua mau buat youtube tentang programming, gua mau mengisi waktu luang dengan upgrade skill. Gua mau ini mau itu dan cuma mau. Langkahnya? Jangan tanya, gak pernah bahkan belum selangkah sudah menjatuhkan diri duluan.

Gua jadi sadar, diri kita ini lebih berbahaya dari orang lain. Karena kalau kita menyerah--dalam hal apapun-- maka semuanya akan selesai. Gua tau ada yang gak normal di dalam diri gua. Semacam ada fungsi yang salah. Sebuah galat yang gua sendiri gak tau gimana harus menanganinya. Terlalu banyak dan gua bingung mulai dari mana. 

Tentu gua gak mau kayak gini terus. Gua nulis cuma buat diri ini sadar akan apa yang udah terjadi. Gua sebar karena gua suka iseng buka blog sendiri dan akhirnya teringat masalalu dan belajar lagi. Jadi gua harap diri ini bisa belajar ketika membaca tulisan ini lagi.

Gua gak tau harus apa, tapi kayaknya gua harus nyuci baju, jemur dan beresin kamar terus tidur.

Allah sangat baik membiarkan gua hidup dan diberi kesempatan untuk menjadi lebih baik. Sayangnya gua lebih sering gak tau diri. Jadi, mari diri ini, ayo gerak dong, anjirlah lu malas amat. Inget pas kemarin sakit kayak mau mati lu minta mati-matian supaya di sembuhin dan gak sakit lagi. Ini udah dua bulan dikasih sama Allah masa masih gak berguna sih. Dikasih hati minta jantung, tuman!

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Gambar #1

Ini karya pertama gambar pake teknik arsir, ragu sih bikinnya takut jelek, tapi lumayan juga ternyata hasilnya^^ bikinnya sekitar 3hari-an. Yang paling susah itu pas bikin mata, karna memang butuh ketelitian, ceilah bahasanya.. ehehe :3  Kalo yang ini make teknik arsir juga, cuma yang ini pake pensil warna ngewarnainnya. Tapi matanya kelebaran, ehehe Saya buat gambar ini karna lagi kangen sama seseorang. Sebenernya dibawah tulisan "I miss you!" itu ada tulisan "prat" cuma saya hapus. rasanya aneh kalo ditulis namanya disitu. Kalo anime lovers ataupun otaku pasti tau ini siapa, yap betul KIRITO dari anime SAO. Gambar yang ini itu request dari temen fb, daripada ga ada kerjaan mending gambar aja. Tau ini siapa? mungkin kebanyakan ga tau, saya juga ga tau sih sebenernya. Kalo ga salah ini namanya Giotto dari anime ga tau apa saya juga. ini juga request dari temen fb. Tapi saya paling suka arsiran dibagian dasinya sama kerah. ga tau kenapa lagi bagus

Anak Kecil

Seseorang pernah berkata, " ketika anak kecil melakukan kesalahan, itu bukan sifat aslinya ". Anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, hal-hal yang ia lihat dan apa yang diajarkan kepadanya. Jadi ketika kita melihat seorang anak berperilaku buruk, yakinlah bahwa perilaku ataupun sifat itu mungkin bukan sifat aslinya. Ia masih dapat diajarkan dan dituntun ke jalan yang benar. Terimakasih Umi dan Abah telah mengajarkan hal ini pada kami dan percaya pada anak kecil yang nakal itu .

Tentang Novel: Seorang Gadis yang Meminum Bulan

  Hebat bener ya bulan aja bisa di minum haha. Novel fantasi karya Kelly Barnhill ini memang menceritakan tentang gadis yang meminum (cahaya) bulan. Iya yang diminum cuma cahayanya, bukan bulannya yang dihabisin. Ini kisah tentang Luna yang berteman dengan kebohongan, mencari apa yang ia tidak ketahui dan menyesuaikan diri dengan keadaan. Juga tentang rakyat yang penuh penderitaan karena sebuah pengorbanan. Btw buku ini gue pinjem, dan kata yang punya buku, "gue gabisa bayangin monster-monsternya". Temen gue ini penggemarnya buku-buku fantasi dan aneh aja ketika gue dengar dia ngomong begitu. Karena waktu itu gue lagi suntuk banget dengan bacaan berat, akhirnya gue tetap nekat pinjam. Bodoh amatlah, bingung ya bingung deh. Yang penting gue butuh pengalihan dari buku-buku aneh--tapi butuh-- disekitar gue. Dan gue gak nyesel pinjem buku ini. Ternyata gak begitu buruk, mungkin karena gue gak mikirin banget gimana bentuk makhluk-makhluk yang ada di cerita. Gue memilih menikmati a