Mau ceritain tentang anime Kuroko no Basuke di pandanganku, tapi kayaknya bakal kepanjangan. Jadi, mari kita bahas singkat yang menjurus pada perpisahan. Katanya, ada awal, ada akhir. Ada pertemuan, ada perpisahan. Walaupun udah sering terdengar kalimat itu dimana-mana, kita kadang lupa. Dalam artian, tidak mempersiapkan diri, menganggap semua hal pasti akan selalu ada pada tempatnya. Padahal ya gabisa begitu bambang! Dunia juga kan berputar, dan putarannya ga hanya mengelilingi lu doang!
So, ini jadi bahan refleksi diri juga supaya ga lupa dan ya... tau diri dan sikaplah dalam memaknai perpisahan.
Mulai dari Kuroko dengan semangat bermain basketnya dan Tim Seirin yang saling menghargai dan mau belajar. Satu hal yang sekarang lagi ngena banget di otak gue, detik waktu itu berharga, dalam satu detik ke depan kita gak akan ada yang tau apa yang pasti akan terjadi. Ketika melihat Kuroko dan tim Seirin di lapangan, mereka bisa membalikkan keadaan hanya dalam hitungan detik. Ya, mereka ga pernah nyerah.
Yang belum tau, jadi siapa sih si Kuroko ini? Dia orang biasa, ordinary people gitu yang jauh sih looknya dari anak basket yang kelihatan jago hanya dari bentuk tubuh. Kuroko kecil, pendek dan terlihat lemah. Tapi semangatnya dan antusiasnya dalam menikmati permainan gak pernah pudar. Bisa dibilang Kuroko punya pendiriannya sendiri dalam memaknai basket.
Ia tahu ia lemah, makanya ia berlatih lebih giat dan keras dari yang lain agar mengejar ketertinggalan. Ia tahu ada yang salah dalam cara bermain tim lamanya di SMP makanya ia mencari tim yang dipercaya dapat menciptakan permainan yang sesuai dengan apa yang ia inginkan, apa yang ia yakini. Dan hal itu ia temukan ketika melihat tim Seirin di lapangan. Seirin bukan tim yang hebat dan dikenal kuat. Lagi-lagi, itu hanya ordinary team yang punya cara bermain yang Kuroko inginkan.
Mungkin gue agak berminat untuk mengulas tentang seirin dan kerjasama di lain waktu.
Tetapi mau sekompak apapun timnya, keajaiban pasti jadi salah satu nilai plus dalam hal apapun bukan? Kuroko yang lemah jelas tidak akan bisa melawan teman-temannya yang rata-rata masuk sekolah dengan tim basket yang hebat. Seirin bukannya lemah, mereka hanya masih terlalu muda. Gak banyak juga yang berpengalaman di dalam tim ini. Belum lagi kemampuan Kuroko beda banget sama teman-teman dari tim lamanya dulu. Jadi satu keajaiban sangat dibutuhkan untuk dapat menggerakkan yang lain.
Lalu muncullah Kagami Taiga yang berasal dari Amerika. Kuroko ini emang agak jeli jadi dia udah ngincer Kagami dari awal. Singkat cerita mereka jadilah Cahaya dan Bayangan. Ya, kuroko yang jadi bayangan. Kagami ini emang kuat banget, Permainan basketnya udah jangan ditanya, dia juga berangkat dari streetball di Amerikanya. Tapi, Kagami belum ada apa-apanya kalau harus lawan Teman-teman kuroko yang sialnya keren-keren banget.
Gue gak ngerti basket btw:v
Akhirnya Tim Seirin bisa lolos dan jadi juara di Winter Cup. Tentu dengan kombinasi Kuroko dan Kagami mereka memberi pelajaran pada teman-teman Kuroko dari tim yang lama. Seirin pun jadi bintang baru dalam dunia basket anak SMA disana. Dan jangan lupa contoh juga sebagai sebuah tim yang kompak dan solid. Karena kerjasama tim, rasa saling percaya antar anggota tim merupakan puncak tertinggi usaha dalam sebuah tim untuk menang. Tentunya sebelum itu setiap anggota harus memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri. Semua itu dibahas di film, tapi gue gak akan ceritain disini.
Mari kita masuk ke intinya kenapa gue tulis judulnya "sayonara".
Karena sialnya, di Movie Kuroko no Basuke Last Game si Kagami cabut dari Seirin untuk gabung ke NBA. Si Kuroko ditinggal lah, kalau kata netijen Indonesia mah, "habis manis sepah dibuang". Atau "kacang lupa kulit". Ya bisa sih bilang gitu, kalau kita hanya lihat dari permukaannya aja "Kagami ninggalin Kuroko padahal Kuroko ikut andil membawa dia bisa dilihat sama dunia sebagai pemain basket terbaik." Tapi, semua orang punya jalannya masing-masing. Kagami pantas dengan kemampuannya dan tekadnya selama ini untuk melangkah ke impiannya. Yaitu bergabung dengan NBA. Bukan berarti ia meninggalkan teman-teman se-timnya. Hanya saja waktu bermainnya dengan Seirin sudah selesai. Bahkan di akhir Kagami sempat mau mundur dan main terus sama Kuroko. Tapi Kuroko memantapkan Kagami untuk tetap melangkah maju. Ya, initnya tetap melangkah maju, kejar mimpimu. Kagami pantas, walaupun gue juga bingung kelanjutan Seirin dengan Kuroko tanpa Kagami gimana. Ya, bisa dibilangkan si Kagami itu Ace-nya Seirin.
Oke mari kita fokus lagi, Cara Kuroko dalam bermain basket hingga melepaskan teman seperjuangannya untuk melangkah lebih maju dari dirinya sendiri benar-benar buat gue bertanya, akankah ada manusia kayak gini di dunia? Ya gapapa sih cuma penasaran aja. Hatinya besar banget ya, ga iri atau ngerasa dikhianati gitu. Biasanya kan orang-orang sekarang kayak gitu. Gue sih hehe.
So, sayonara adalah salah satu kata yang Kuroko ucapkan pada saat melepas Kagami setelah memantapkan hati Kagami untuk melanjutkan langkahnya. Entahlah gimana jalan cerita dia dan Tim Seirin tanpa sang ace. Tapi gue percaya, semua pasti ada jalan. Setiap orang punya kisahnya masing-masing.
Selamat melukis kisahmu sendiri....
Comments
Post a Comment